Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 18, 2017

HAUL SULTHAN MAULANA HASANUDDIN KE 447

Gambar
Haul Sulthan Maulana Hasanuddin yang ke 477 dalam hitungan masehi atau ke 461 dalam hitungan hijriah berlangsung hidmat di pendopo Masjid Agung Banten kawasan Kraton Kesulthanan Banten. Selain dihadiri oleh 12 pemangku adat keaulthanan Banten acara juga dihadiri oleh Danrem Maulana Yusuf. Dalam acara tersebut dilaksanakan santunan untuk seratus yatim piatu berupa uang tunai dari Ketua Lembaga Pemangku Adat Kesulthanan Banten sekaligus Ketua Kenadziran Kesulthanan Banten H. Tubagus Abbas Wasse, SH. Dalam kesempatan itu Danrem Maulana Yusuf juga membagikan seratus paket peralatan sekolah. Sementara Bank Banten menyumbang makanan untuk berbuka puasa. Dalam sambutannya H. Tubagus Abbas Wasse menekankan pentingnya kebersamaan seluruh masyarakat Banten untuk bersama menjaga warisan para sultan Banten. "revitalisasi kawasan krathon kesulthanan Banten juga merupakan salah satu bentuk kita menjaga warisan para leluhur". Tambahnya. Wakil gubernur Banten Andhika Hazrumi

PEMANGKU ADAT KESULTHANAN BANTEN

Gambar

SYIAH DI UTARA WAHABI DI SELATAN NU DI ARAH KIBLAT

Gambar
Oleh: Imaduddin utsman Pertarungan dua qutub firqoh Islam, Syi'ah dan wahabi,  telah menyisakan, bukan hanya corak sinisme yang kental di dunia Islam, tetapi merambat kepada perebutan pengaruh politik dan persaingan penyebaran ajaran doktrinal kepada mayoritas dunia islam. Syiah dan wahabi berhadap-hadapan bukan hanya semenjak kemunculan firqoh wahabi, tetapi ajaran wahabi sebagai turunan ajaran kaum nawashib sejak kemunculannya telah menjadikan Syiah sebagai musuh utama. Efek perang siffin telah menjadikan umat Islam betul betul terpolarisasi oleh ketidak puasan, di satu sisi, kepada ketamakan berkuasa yang terbingkai oleh penuntutan akan balaspati kematian Utsman bin Affan, di sisi lain, kepada keputusan bijaksana yang terlalu mengalah dalam suasana perang dari seorang Ali bin Abi Tholib yang dinilai tidak tepat. Bahwa sebelum perang shiffin polarisasi itu telah ada itu benar, tapi relatif gejolaknya dapat diredam. Peristiwa pengangkatan Abu Bakar ra sebagai khalifah,
Gambar
WAHABI VERSUS SYI'AH Antara Dendam dan Cinta Oleh: Imaduddin al-Bantanie Kenapa kaum Wahabi begitu membenci kaum Syi'ah dan sebaliknya? Mereka saling membenci. Bukan karena agama. Tapi karena dendam dan cinta. Kalaupun ada dalil-dalil agama yang digunakan, hakikat sebenarnya adalah dendam dan cinta. Sebagai seorang sunni, saya akan memandang persoalan wahabi versus syiah ini dari cara pandang Ahlussunnah asy'ariyyah, di mana sunni asy'ari menganggap bahwa kaum syiah dan wahabi adalah saudara seiman yang merupakan potensi umat yang penting untuk melawan kaum kuffar. Sehingga cara pandang ini adalah cara pandang yang bisa menemukan 'kalimah sawa' untuk mempersatukan keduanya. Dalam cara berfikir kaum Syiah, apa yang terjadi pasca meninggalnya Nabi Muhammad saw dijadikan momentum oleh mereka yang merasa terhina secara gengsi kearaban untuk balas dendam terhadap bani hasyim dan bani muttollib. Kabilah-kabilah atau bani-bani di Makkah adalah turunan Qurais
Gambar
FIKRAH NAHDLIYYAH Oleh : Kang Imad (Imaduddin al-Bantanie) Nahdlatul Ulama (NU) awalnya hanya sebuah jamiyyah atau wadah bagi para ulama pesantren yang setia menerapkan manhaj turats-tradisional. Yang disebut orang NU juga awalnya adalah mereka yang menyatakan diri masuk ke dalam jamiyyah tersebut. Kemudian NU berkembang menjadi sebuah fikrah. Orang NU bukan lagi hanya ulama dan santri tetapi juga merupakan rumah besar bagi siapa saja yang memahami agama sebagai NU memahaminya. Sebagai basis fikrah, NU tidak terlepas dari konteks kesejarahan dari lingkungan di mana NU lahir. Para wali yang menyebarkan islam dengan pendekatan sufistik adalah mustanbath primer di mana fikrah nahdliyyah itu terbentuk. Maka kemudian kemurnian fikrah nahdliyyah adalah berbasis kepada ke-muttasil-an fikrah itu kepada para wali tersebut. Dalam hal ini silsilah sanad keguruan fikrah nahdliyyah itu kemudian menjadi amat penting. Sangat dapat dipastikan kemudian seseorang yang sama sekali tidak perna
Gambar
MENGENAL WALIYULLAH Oleh: Kang Imad (Imaduddin Utsman al-Bantanie) Sebagian orang menyematkan gelar waliyullah (wali Allah) pada orang-orang tertentu. Sebenarnya bagaimana ciri seorang waliyullah itu? Dan bagaimana caranya mencapai derajat waliyullah? Apakah mereka hanya ada di masa tertentu saja? Ataukah mereka ada di setiap zaman? CIRI UTAMA WALIYULLAH Alqur’an adalah dalil utama kita untuk mengetahui ciri utama seorang wali. Allah swt berfirman: أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa” (QS. Yunus: 62). Ciri utama seorang wali adalah kekuatan hati yang tidak memiliki rasa takut akan sesuatu yang akan terjadi dan tidak punya rasa sedih terhadap sesuatu yang sudah terjadi. Ayat seperti ini diulang sebanyakk 13 kali dalam alqur’an, 6 di antaranya terdap
Gambar
WAHIDIN HALIM, REVITALISASI, DAN PEREBUTAN SINGGASANA SULTHAN BANTEN (Sebuah masukan untuk terlaksananya program revitalisasi kawasan Kesulthanan Banten) Oleh: Imaduddin Utsman Salah satu janji kampanye Pak Wahidin Halim  (WH) adalah merevitalisasi Kawasan Kesulthanan Banten (KKB). Bagi WH revitalisasi KKB bukan hanya janji kampanye tapi adalah sebagai tanggung jawab sebagai masyarakat Banten untuk menjaga warisan budaya, kearifan lokal dan khazanah sejarah islamisasi masyarakat Banten oleh para sulthan Banten. Agar rencana revitalisasi KKB ini berjalan sesuai yang diharapkan bersama maka WH dalam hal ini Pemprov Banten perlu mengajak berbagai unsur yang selama ini konsens terhadap KKB. Diantaranya,  pertama,  para dzuriyat sulthan Banten yang tergabung dalam berbagai organisasi kedzuriyatan seperti Babad Banten, FKIDKB, PATRAH dan Naqobah Kesulthanan Banten. Yang kedua dengan kesepuhan Banten, Yang ketiga para tokoh Banten dan sejarawan yang selama ini punya ghiroh kepedul

KESULTHANAN BANTEN

Gambar
MEREVITALISASI KAWASAN KESULTHANAN BANTEN Oleh: Imaduddin utsman (Angg. Lembaga Pemangku Adat Kesulthanan Banten-Aktifis  Beda's Banten) Kawasan kesulthanan Banten yang saya maksud adalah kawasan dari situs sejarah sisa-sisa kraton kesulthanan Banten dan sekitarnya yang lebih dikenal dengan istilah Banten Lama. Di kawasan ini terdapat banyak situs dan monument peninggalan dari Kesulthanan Banten, di antaranya, Istana Surosoan, Masjid Agung Kesulthanan Banten, Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara dan lain-lain.  Kawasan Kesulthanana Banten sendiri terletak di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Semangat revitalisasi menuntut kita untuk mengevaluasi penyebutan dan penamaan Banten lama. Kita bisa menamai kawasan  situs-situs sejarah kesulthanan itu dengan nama 'Banten Kesulthanan' atau 'kawasan Kesulthanan Banten'. Penamaan Banten lama dengan kawasan Kesulthanan Banten akan m

ANTARA POLITIK DAN BIROKRASI

Gambar
ANTARA POLITIK DAN BIROKRASI Oleh:  Imaduddin utsman Dalam negara yang menganut sistem demokrasi, dalam menjalankan kebijakannya, negara perlu memadukan peran pemimpin politik dan birokrasi secara konstan. Kebijakan kebijakan yang bersentuhan langsung dengan rakyat yang menjadi janji kampanye para politisi yang telah mendapatkan mandat dalam pemilu harus dapat dijalankan oleh para birokrat. Disinilah diperlukannya para birokrat yang profesional dan betpengalaman dalam spesilisasinya. Relasi antara pemimpin politik dan birokrat merupakan relasi konstan dan stabil yang dibangun di atas fungsi kontrol dan dominasi. Relasi di atas akan menghasilkan kecendrungan birokrasi sebagai subordinasi dari politik dalam menjalankan kebijakan pro rakyat. Fungsi kontrol dan dominasi pemimpin politik kepada birokrasi hanya terbatas kepada tugas tugas pembangunan bukan kepada hal hal yang berkaitan dengan kepentingan politik para pemimpin politik secara individual. Jika ini terjadi maka itulah ya

TEORI GERAKAN SOSIAL

Gambar
TEORI GERAKAN SOSIAL MENURUT SYDNEY TARROW Oleh : Imaduddin utsman Dalam bukunya, Power in movement, Social movement and contentius politics,    Sydney Tarrow mengemukakan pemikirannya tentang gerakan sosial yang dapat saya sarikan sebagai berikut: Gerakan sosial adalah tindakan-tindakan bersama (collective action) untuk mengadapi tantangan-tantangan kolektif yang didasarkan pada tujuan-tujuan bersama dan solidaritas sosial, dalam interaksi yang berkelanjutan dengan para elit, penentang dan pemegang wewenang. Gerakan sosial adalah gerakan yang bersifat menentang yang beroperasi dalam batas-batas legalitas suatu masarakat atau dapat pula bergerak secara ilegal sebagai kelompok underground groups (kelompok bawah tanah). Tarrow menempatkan gerakan sosial di dalam kategori yang umum tentang politik perlawanan (contentius politics). Politik perlawanan bisa mencakup gerakan sosial, siklus penentangan dan revolusi. Politik perlawanan terjadi ketika warga biasa sering bergabung den