Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 22, 2020

STANDAR ULAMA BANTEN

Gambar
TRADISI MONDOK DI MAKKAH; STANDAR ULAMA NU DI BANTEN Oleh KH. Imaduddin Utsman (Wakatib PWNU Banten; Pengasuh Ponpes NU Kresek, Tangerang, Banten) Banten adalah salah satu daerah di kepulauan Nusantara yang memiliki kesinambungan tradisi keilmuan Islam tertua. Tercatat dalam sejarah sejak tahun 1634 orang Banten sudah menuntut ilmu di Makkah. Mereka adalah para bangsawan dari Kesulthanan Banten yang diutus Sultan Banten, Abul Mufakhir,  dengan diberi tugas untuk menerima gelar Sultan dari Syarif Makkah. Selain tugas tersebut kesempatan itu digunakan untuk nyantri dan berhaji. Mereka adalah Aria Wangsakara, Aria Jaya Santika dan Labe Panji. Di Makkah mereka mengaji kepada Ibnu Allan dan berhasil menyalin kitab-kitab karya Ibnu Allan untuk diajarkan di Banten. Pada masa ini pula Syekh abdul Syukur Kasunyatan mesantren di Makkah. Tradisi nyantri di Makkah juga dilanjutkan pada zaman Sulthan Agung Tirtayasa (1651-1683) dengan mengirim rombongan yang dipimpin Santri Betot tahun 1651.

DIALOG JANGAN BERHENTI; NKRI ITU ISLAMI

Gambar
DIALOG JANGAN BERHENTI; NKRI ITU ISLAMI Oleh  Imaduddin Utsman (Wakatib PWNU Banten) Mengangkat dan membentuk suatu negara menurut faham Ahl sunnah wa al jama’ah adalah wajib. Namun, mengenai bentuk kepemimpinan (negara) nya tidak mengkristal kepada bentuk dan model tertentu. Ia diserahkan kepada ummat sesuai dengan situasi dan kondisi; topografis, demografis, geografis, sosial,  budaya dan kesepakatan bersama dalam komunitas suatu bangsa. Kesimpulan ini dikarenakan Al-Qur’an dan al-Hadits tidak memberi perintah yang tegas akan bentuk suatu negara, demikian pula ijma’  tentang itu sama sekali tidak pernah terjadi. Sepeninggal Nabi Muhammmad Saw. cara pemilihan empat khalifah pengganti Nabi berbeda-beda. Abu Bakar dipilih secara musyawarah antara kaum Muhajirin dan kaum Anshor; Umar diangkat berdasarkan surat wasiat dari Abu Bakar; Utsman diangkat berdasarkan pemilihan enam formatur yang ditetapkan Umar; dan Ali menjadi khalifah dengan calon tunggal. Kemudian sepeninggal Ali,

JANAZAH COVID-19 HARUS TETAP DIMULYAKAN

JANAZAH COVID-19 HARUS TETAP DIMULYAKAN Oleh KH. Imaduddin Utsman Kewajiban menjaga kehormatan seorang manusia ketika sudah meninggal sama dengan kewajiban menjaga kehormatannya ketika masih hidup. Allah memuliakan manusia melebihi makhluk yang lain yang Ia ciptakan. Allah berfirman: وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا  Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. [al-Isrâ`/17:70] Menyakiti jasad manusia yang telah meninggal sama hukumnya dengan menyakiti jasadnya ketika masih hidup. Nabi Muhammad saw. bersabda: كَسْرُ عَظْمِ الْمَيِّتِ كَكَسْرِهِ حَيًّا “Memecahkan tulang mayit sama saja hukumnya dengan memecahkan tulangnya k