WAHIDIN HALIM, REVITALISASI, DAN PEREBUTAN SINGGASANA SULTHAN BANTEN
(Sebuah masukan untuk terlaksananya program revitalisasi kawasan Kesulthanan Banten)
Oleh: Imaduddin Utsman
Salah satu janji kampanye Pak Wahidin Halim (WH) adalah merevitalisasi Kawasan Kesulthanan Banten (KKB). Bagi WH revitalisasi KKB bukan hanya janji kampanye tapi adalah sebagai tanggung jawab sebagai masyarakat Banten untuk menjaga warisan budaya, kearifan lokal dan khazanah sejarah islamisasi masyarakat Banten oleh para sulthan Banten.
Agar rencana revitalisasi KKB ini berjalan sesuai yang diharapkan bersama maka WH dalam hal ini Pemprov Banten perlu mengajak berbagai unsur yang selama ini konsens terhadap KKB. Diantaranya, pertama, para dzuriyat sulthan Banten yang tergabung dalam berbagai organisasi kedzuriyatan seperti Babad Banten, FKIDKB, PATRAH dan Naqobah Kesulthanan Banten.
Yang kedua dengan kesepuhan Banten, Yang ketiga para tokoh Banten dan sejarawan yang selama ini punya ghiroh kepedulian terhadap KKB seperti Prof. Tihami, DR. Arslan, DR. Mufti dsb.
WH dengan tiga komponen ini duduk bersama untuk mendengarkan apa dan bagaimana revitalisasi KKB yang mereka harapkan untuk kemudian di framing menjadi suatu ide baku revitalisasi KKB.
BAGAIMANA POLEMIK PENGAKUAN SULTHAN
Seperti yang diketahui bersama oleh publik bahwa klaim-klaiman siapa sultan Banten sudah beberapa kali terjadi dan ujungnya anti klimaks dan kontra-produktif terhadap upaya melestarikan budaya dan revitalisasi kawasan kesulthanan Banten. Saat inipun sedang terjadi proses pengadilan antara seorang yang mengaku sultan Banten yang bernama Ratubagus Bambang Wisanggeni dengan ormas Forum Komunikasi dan informasi Dzuriyat Kesulthanan Banten (FKIDKB).
WH harus fokus terhadap revitalisasi KKB dan jangan mau terpancing dalam pusaran polemik yang tidak penting seperti itu.
WH yang juga dzuriyat Sulthan harus mampu mengambil momentum ini untuk menjadi jembatan suara hati masyarakat Banten yang kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dalam hal pembiaran selama ini terhadap KKB sebagai kiblat keislaman mereka.
Semoga keinginan luhur WH ini mendapat dukungan seluruh steakholder dan direstui oleh para leluhur dan diridhoi Allah Swt. Amin.
(Sebuah masukan untuk terlaksananya program revitalisasi kawasan Kesulthanan Banten)
Oleh: Imaduddin Utsman
Salah satu janji kampanye Pak Wahidin Halim (WH) adalah merevitalisasi Kawasan Kesulthanan Banten (KKB). Bagi WH revitalisasi KKB bukan hanya janji kampanye tapi adalah sebagai tanggung jawab sebagai masyarakat Banten untuk menjaga warisan budaya, kearifan lokal dan khazanah sejarah islamisasi masyarakat Banten oleh para sulthan Banten.
Agar rencana revitalisasi KKB ini berjalan sesuai yang diharapkan bersama maka WH dalam hal ini Pemprov Banten perlu mengajak berbagai unsur yang selama ini konsens terhadap KKB. Diantaranya, pertama, para dzuriyat sulthan Banten yang tergabung dalam berbagai organisasi kedzuriyatan seperti Babad Banten, FKIDKB, PATRAH dan Naqobah Kesulthanan Banten.
Yang kedua dengan kesepuhan Banten, Yang ketiga para tokoh Banten dan sejarawan yang selama ini punya ghiroh kepedulian terhadap KKB seperti Prof. Tihami, DR. Arslan, DR. Mufti dsb.
WH dengan tiga komponen ini duduk bersama untuk mendengarkan apa dan bagaimana revitalisasi KKB yang mereka harapkan untuk kemudian di framing menjadi suatu ide baku revitalisasi KKB.
BAGAIMANA POLEMIK PENGAKUAN SULTHAN
Seperti yang diketahui bersama oleh publik bahwa klaim-klaiman siapa sultan Banten sudah beberapa kali terjadi dan ujungnya anti klimaks dan kontra-produktif terhadap upaya melestarikan budaya dan revitalisasi kawasan kesulthanan Banten. Saat inipun sedang terjadi proses pengadilan antara seorang yang mengaku sultan Banten yang bernama Ratubagus Bambang Wisanggeni dengan ormas Forum Komunikasi dan informasi Dzuriyat Kesulthanan Banten (FKIDKB).
WH harus fokus terhadap revitalisasi KKB dan jangan mau terpancing dalam pusaran polemik yang tidak penting seperti itu.
WH yang juga dzuriyat Sulthan harus mampu mengambil momentum ini untuk menjadi jembatan suara hati masyarakat Banten yang kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dalam hal pembiaran selama ini terhadap KKB sebagai kiblat keislaman mereka.
Semoga keinginan luhur WH ini mendapat dukungan seluruh steakholder dan direstui oleh para leluhur dan diridhoi Allah Swt. Amin.
Komentar
Posting Komentar